Kamis, 11 Juli 2019

[LELAKI BANYAK KATA]

pada suatu hari yang biasa
sebuah pertemuan telah direncanakan semesta
dibawalah perasaanku bersama nya
dasar capricorn
sedikit diberi kenyamanan, besar rasanya ingin memiliki
lelaki itu berbeda
tak seperti lelaki lain yang kutemui, dingin dan tak penuh ucap
lelaki itu aneh
kerjaannya mengitari kota sampai tak tau lagi harus kemana
lelaki itu banyak kata
hingga sebait kata selalu kuingat
"segala sesuatu tergantung cara nyikapinnya"
dia selalu bermain-main dengan kata-kata
berlogika, bermakna dan tentunya membekas
tapi dia tidak pernah menarik apa yang dia ucap
sampai pada suatu titik, ku tak berhasil memahaminya
dan paham akan hatinya padaku.

kamu terburu buru untuk mengungkap

untuk rasa utuh dan kepercayaanmu
kamu memaksakan keluar dari zona nyamanmu
tidak lagi terlihat seperti makhluk aneh dan menyebalkan
imbalannya...
kamu berhasil membawa perasaanku lebih jauh lagi.

lelaki berkacamata

dengan pasangan buku buku berdebu disampingnya
ku tau kamu bukan seutuhnya menjadi sosok lelaki banyak kata
namun disampingku gak ada yang namanya berhenti berucap
ledekan, motivasi, pujian dan bebagai macam kata lainnya.

terkadang kita sama, namun banyak bedanya

kamu termasuk dalam golonganku
"manusia tidak mau rugi" namanya
faktanya kamu menghabiskan 24 jam tanpa momen istirahat sedikitpun
hebat...  bener-bener tidak mau rugi perihal waktu
apa mungkin kita tambah saja satu hari jadi 30 jam
sadarlah, kamu banyak berdosa pada diri sendiri
jangan overthinking masalah yang gak perlu

percaya deh, gak ada yang namanya kebetulan

terimakasih telah hadir dalam kehidupan yang nyata
i'm so proud of you
and i feel, what you feel, mas.
maju ragu, mundur tidak mau
begitu bukan. 





[SENDIRI TAK MELULU DIKASIHANI]

untuk aku
sudah lama kita kehilangan momen bediskusi berdua
bagaimana kabar mu ?
masih baik baik saja kan
maaf aku banyak menyakitimu
maaf belum mengenal kamu seutuhnya
namun ku tau, kamu hebat dalam hal berjuang
kesendirianmu bukan menjadi penghalangmu dalam hal segalanya
percaya semuanya akan baik baik saja

sendiri bukan perihal harus dikasihani

sendiri bukan perihal yang memalukan
sendiri adalah ketetapan hati yang ditempatkan disuatu tempat yang tepat
mereka hanya belum bertemu waktu yang tepat
beserta tokohnya.

hidup ini tidak melulu perihal mengikuti maunya orang lain

kita bukan hidup dari perkataan orang lain
kalian pasti menemukan jalannya sendiri
menemukan kapan waktu dan siapa tokoh yang ditakdirkan untuk bersama
jangan terburu buru
untuk menempatkan hatimu
kadang hati tidak perlu kunci untuk membuka
kamu bisa mendobraknya untuk membuatnya sadar
bahwa dalam hidup,
seringkali telah didatangkan sosok yang terbaik
namun, terabaikan dan melepaskan.

please, cut off the toxic people

mereka membuat perspektif kaum "sendiri" semakin kabur
say good bye, and see you

Kamis, 09 Maret 2017

Titik Puncak

Maaf, aku tak bisa menepati janjiku. Janji dengan segenggam perasaan sedihku bahwa aku tak akan memikirkanmu lagi. Maaf jika aku masih selalu menghadirkanmu disetiap doaku.Tak dapat aku elak jika aku sangat merindukanmu. Saat ini rindu ku telah memuncak. Dengan tatapan kesedihanku, ku perlihatkan dimatamu, tapi bukan ini yang aku ingin kan darimu. Kamu menatapku seoalah aku adalah orang asing bagimu. Kamu memandangku dengan samar, dalam suasana yang dingin. Kemana sifat hangat itu ? Atau ini bukan kamu ku yang dulu. Begitu cepat takdir ini membawamu pergi.

Masih teringat, Kamu menghadiahkan ku dengan senyuman terhangatmu dalam sosok dinginmu. Detik itu tatapanmu merubah segalanya, aku tak sadar jika saat itu aku berhadapan dengan orang dingin di tempat yang dingin dan dalam suasana dingin. Aku terbius akan tatapan itu seperti sengatan bisa yang menyebar cepat keseluruh tubuh. Ingin sekali waktu berhenti pada detik itu, aku tak ingin melewati detik itu. Namun takdirpun angkat bicara, kamu memulainya dengan melepaskanku secara perlahan. Begitu tenang dan perlahan kamu meninggalkanku untuk wanita lain.

Rasanya tidak seperti yang kamu bayangkan, dan tidak seperti yang kamu pikirkan. Kamu terlalu cepat menafsirkan bahwa aku lebih bahagia tanpa kamu, bahwa aku akan lebih baik tanpamu. Mungkin bagi kamu ini semua mungkin akan terjadi. Iya kamu lebih bahagia daripada aku. Aku tahu itu. Tapi apakah kamu memikirkan bagaimana perasaanku saat kau pergi begitu saja ? Ya, akulah yang salah disini. Aku terlalu yakin akan kehadiranmu yang merupakan ketetapan yang akan ditetapkan tetap untuk ku. Aku terlalu banyak berharap jika kamu adalah sumber kebahagiaanku. Dan semuanya salah besar.

Baik, ini adalah akhir tentangmu, kamu sudah memutuskannya. Kembalilah pada kebahagiaan mu, biarkan aku disini bertahan dengan topeng senyumku.


Selasa, 07 Februari 2017

Perahu Kertas Keajaiban.



Aku raih selembar kertas 
Aku lipat dan terus melipat 
Jemariku menari seperti balerina
Membentuk sudut demi sudut

Kutarik sudut terakhir
Kurentangkan perlahan.
Lalu terbentuklah sebuah perahu kertas
Kunamai itu Perahu keajaiban.

Sejak awal kamu tahu, aku sangat menyukai perahu kertas. Kamu pun tahu mengapa aku suka perahu kertas. Aku suka filosofi dibalik sebuah perahu kertas, akan sebuah harapan yang entah akan dibawa kemana, yang hanya dengan sedikit hentakan angin dia akan bergerak menuju cita-citanya. Meskipun dia menyakini bahwa itu tak mungkin tapi dia yakin dan ingat jika ini semua harus tercapai.

Lalu masalahnya dibalik perahu kertasku, aku selalu melihat sosok dirimu yang dulu selalu membuatkanku perahu kertas. Dengan selembar kecil struk nota pun, kamu begitu sabarnya membentuknya menjadi sebuah perahu kertas. Kamu dengan kejenuhanmu merangkai kertas yang sudah aku buang menjadi sebuah perahu kertas. Lalu diberikanlah perahu itu padaku, aku goreskan sedikit tinta bertuliskan namaku di perahu itu. Dengan ketidak acuhanku, ku taruh saja perahu itu dilantai. Namun saat kita akan beranjak pergi, tak sengaja aku melihat kau memungut perahu kertas itu lalu kau simpan hingga...........

Hingga aku tidak tahu bagaimana kabar perahu kertasku, yang kutahu kamu tetap menyimpannya. Meski dulu aku pernah bilang kalau di perahu kertas itu bertuliskan namaku,
tapi kamu tetap saja menyimpannya. Bolehkah aku merasakan perasaanku yang berbunga saat itu ? Sebuah keajaiban aku bisa mengobati lukamu cuma dengan perantara "Perahu Kertas". Namun sayang, perasaan ku tidak bertahan lama, perasaanku dihancurkan oleh kedatangan masa lalumu. Apa benar perasaanku hanya kamu buat sebagai tempat perlabuhan kejenuhanmu ? Aku tidak tahu bagaimana perahu kertas keajaibanku berubah menjadi perahu kertas kejenuhanmu.

Hai Perahu kertas keajaibanku.
Terimakasih pernah membawaku pada satu pelabuhan hati.
Terimakasih telah mendatangkan dia, yang kau tahu itu tidak mungkin.
Dan terimakasih karena mengingatkan jika dia bukan pelabuhan terakhirku.

Sabtu, 21 Januari 2017

Menenangkanmu tidak berarti memenangkanmu.

Akulah yang selalu ada disaat kau ingin bercerita akan keluh kesah mu yang kau alami seharian ini.
Akulah yang selalu khawatir akan ketidak stabilan kesehatan mu akhir-akhir ini.
Akulah yang selalu berada disisimu saat kau demam tinggi.
Akulah yang menenangkanmu tapi mengapa dia yang memenangkanmu?
Kau terlalu dalam masuk pada hatiku.
Tapi Aku ?
Apakah ada aku dihatimu ?
Aku tahu ada namaku disetiap degupmu, kecil redup, namun ada.
Seberapa hebat dirimu hingga membuat tetes demi tetes mengalir dipipiku.
Seberapa kuat dirimu hingga genggamanmu enggan untuk kulepas
Seberapa pintar dirimu meninggalkanku tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.
Kau hebat sungguh hebat.
Isyarat itu...
Hanya Isyarat-isyarat itulah satu-satunya petunjuk tentangmu.
Kau berubah.
Semakin hari, kita semakin tidak saling mengerti.
Karena kau memilih untuk sulit dimengerti.
Sayangnya semua itu karena dia telah memenangkanmu.
Aku tersingkir oleh keindahan dia.
Apalah dayaku yang hanya mengandalkan ketulusan hati.
Terimakasih untuk mu karena telah menorehkan cinta dan luka dihatiku.
Jangan khawatirkanku, karena saat ini akan aku pakai kembali topeng senyumku. 

Senin, 09 Januari 2017

Inilah yang terbaik menurutmu.

Kamu yang semakin hari semakin tak bisa ku gapai.
Kamu yang semakin hari semakin jauh dariku.
YA. Aku mengerti.
Kamu bukanlah kamu ku yang dulu.

Seketika semuanya tak lagi sama
Semuanya tak lagi baik-baik saja.
Dulu Kamulah yang selalu disampingku
Kini kamu jugalah yang selalu pergi meninggalkanku

Apa cinta sekejam ini?
Tak memandang bagaimana perjuangan mempertahankan
Tak peduli seberapa besar luka yang telah dia tinggalkan
Kamu jahat, cukup itu yang aku tahu sekarang.

Kamu pergi, selayaknya aku bukan siapa-siapa bagimu.
Segampang itukah kau melakukannya ?
Setelah hati ini kau rampas
Lalu setega itu kau lepas begitu saja.

Hangat nya senyummu
Indahnya tawamu.
Semakin membuatku nyaman bersamamu.
Tapi mengapa setiap rasa nyaman, pasti diiringi rasa sakit.

Aku tahu, bukan saatnya tuk mengharap cinta mu lagi
Aku pun tahu, saat ini kau telah ada yang memiliki.
Tapi maaf diriku tidak pernah bisa berbohong dengan perasaanku.
Maaf aku terlalu membawa perasaanku semakin dalam.

Kini aku hanya bisa memandang mu.
Memandangimu dari kejahuan pun sudah cukup bagiku.
Ikut tersenyum saat kau sedang bahagia.
Ikut merasakan kesedihan mu saat kau terluka.

Mengapa kau tak jujur.
Jika ada cinta yang lain di hatimu.
Mengapa kau tipu hati ini.
Selayaknya akulah satu satunya dihatimu.

Mengikhlaskanmu
Merelakanmu
Meninggalkanmu
Melupakanmu, Apa itu semua yang kamu ingin kan ?

Maafkan diriku yang tak pernah bisa coba melepaskanmu
Apalagi melupakanmu
Sungguh saat ini aku butuh waktu untuk melakukan nya
Hingga pada akhirnya diriku akan terbiasa tanpamu.

Apa menurutmu inilah yang terbaik
Merelakan hati yang dengan baik menerimamu demi orang lain ?
Aku paham, aku yang harus mundur, Aku yang harus mengalah.
Mungkin memang benar, Inilah yang terbaik menurutmu.